Sejak Covid-19 semakin merajalela dan menjadi pandemi yang hingga kini belum usai, pemerintah memutuskan untuk menerapkan sekolah online. Meskipun tampak menjadi sebuah solusi yang tepat untuk menyelamatkan dunia pendidikan di tengah pandemi, namun ada dampak negatif sekolah online yang harus diwaspadai oleh orang tua.
Jika dilihat, sekolah online sudah berlangsung selama beberapa tahun. Seperti namanya, model sekolah ini mengandalkan media online sebagai media pembelajaran. Tentu, karena para siswa belajar di rumah, maka beban mengajar akan pindah ke orang tua dan interaksi anak dengan teman menjadi terbatas.
Namun, selain hal di atas, ada beberapa dampak buruk yang perlu menjadi perhatian para orang tua. Apa saja dampak negatif dari metode sekolah online tersebut? Simak ulasan selengkapnya!
Beberapa Dampak Negatif Sekolah Online
Tidak dipungkiri bahwa sekolah online dipilih sebagai metode pembelajaran karena pertimbangan keamanan. Dengan metode ini, maka anak diperkirakan akan lebih sering berada di rumah sehingga risiko paparan Covid-19 pada anak pun akan cenderung lebih minimal.
Meskipun demikian, cara pembelajaran ini memiliki beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai. Beberapa dampak negatif dari sekolah online yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Kurang memahami pelajaran dengan baik
Salah satu dampak negatif dari sekolah online adalah siswa tidak memiliki pemahaman yang baik dan menyeluruh pada pelajaran yang diajarkan. Hal ini salah satunya adalah karena interaksi yang terbatas antara siswa dengan guru jika dibandingkan pada pembelajaran model tatap muka.
Selain itu, sekolah online pun menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Cukup banyak guru yang tidak familiar dengan beragam software untuk memberikan materi secara online. Hal ini tentu berdampak pada penjelasan yang tidak spesifik dan ala kadarnya. Bahkan, keterbatasan ini akhirnya membuat guru hanya memberikan tugas secara terus menerus pada para siswa.
- Rasa malas yang lebih tinggi
Disadari atau tidak, sekolah online membuat para siswa menjadi jauh lebih malas daripada sebelumnya. Salah satu contoh yang paling nyata adalah perihal bangun pagi. Jika pada model sekolah tatap muka para siswa harus bangun pagi, maka dalam metode sekolah online, mereka cenderung lebih leluasa untuk bangun lebih siang.
Tidak hanya itu, para siswa pun cenderung lebih malas untuk mengerjakan tugas. Hal ini dikarenakan tidak adanya pengawasan secara langsung oleh guru.
Memang, ketika mengerjakan tugas di rumah, para siswa tersebut akan mendapatkan pengawasan dari orang tua. Hanya saja, orang tua yang sibuk dan harus mengerjakan tugas lainnya tentu tidak bisa memberikan pengawasan yang menyeluruh pada kegiatan sekolah anaknya.
- Tergantung pada orang tua
Dampak negatif lain dari sekolah online yang harus diwaspadai oleh orang tua adalah munculnya rasa ketergantungan anak pada bantuan orang tua. Poin ini cenderung lebih banyak terjadi pada keluarga dengan anak yang masih sekolah di tingkat TK dan juga SD awal.
Ketika tugas yang diberikan oleh guru tidak juga selesai, tentu Anda sebagai orang tua pasti ingin membantu tugas anak Anda agar selesai, bukan? Rasa tidak tega menjadi salah satu alasan kenapa orang tua justru mengerjakan tugas dari anaknya.
Kondisi ini tentu saja merupakan hal yang buruk dan harus dihindari. Jika orang tua terbiasa mengerjakan tugas anaknya, maka si anak akan cenderung lebih malas dan juga bergantung. Mereka bisa saja akan merasa santai dan tanpa beban ketika belum mengerjakan tugas karena tahu bahwa tugas tersebut nantinya akan dikerjakan dan diselesaikan oleh orang tua.
- Paparan gadget yang lebih sering
Tidak dimungkiri jika sekolah online membuat Anda atau anak Anda lebih sering membuka gadget daripada biasanya. Hal ini dikarenakan seluruh kegiatan sekolah dikerjakan dan diawasi melalui gadget tersebut.
Hal ini secara tidak langsung tentu saja akan memberikan dampak buruk pada mereka. Paparan gadget yang terlalu sering dan terlalu lama akan membuat anak cenderung terbiasa pada gadget dan nantinya mereka bisa kecanduan.
Selain itu, jika tidak diawasi, tentu anak pun akan terkena dampak negatif lain dari gadget. Anda tentu tahu bagaimana dampak negatif dari gadget, terutama game online yang kini bisa dikatakan sangat populer di kalangan anak-anak, bukan?
- Stres dan cemas yang meningkat
Sekolah online memberikan beban mental yang cukup berat, terutama bagi para siswa. Hal inilah yang membuat rasa stres serta cemas akan cenderung meningkat dan tentu saja tidak baik untuk kelangsungan kehidupan mereka.
Salah satu hal yang membuat anak cenderung lebih mudah stres adalah adanya beban tugas yang lebih banyak. Guru bisa dikatakan lebih sering memberikan tugas pada saat sekolah online. Hal ini dikarenakan mereka juga mengalami kesulitan dalam penyampaian materi.
Tidak hanya itu, sekolah online juga secara tidak langsung memaksa anak lebih sering berada di rumah. Nah, kondisi ini bisa saja membuat mereka bosan dan ingin bertemu dengan teman untuk bersosialisasi. Jika hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka pengaruh buruk tersebut bisa berdampak pada perkembangan kepribadian anak Anda.
- Risiko pelampiasan stres dari orang tua
Perlu dipahami bahwa pembelajaran online tidak hanya menjadi beban bagi siswa, tetapi juga beban bagi orang tua. Terlebih, untuk orang tua yang tidak memiliki basic mengajar yang baik dan juga kemampuan mengoperasikan gadget dengan baik. Ditambah, mereka pun juga harus mengerjakan kewajiban mereka untuk bekerja.
Nah, kondisi orang tua yang lelah dan banyak hal yang harus dikerjakan ditambah dengan tugas anak yang tak kunjung dikerjakan atau anak yang malas untuk mengerjakan tugas, tentu membuat kadar stres mereka meningkat. Hal semacam ini bisa menjadi hal yang berbahaya. Jika tidak ditanggulangi, maka anak bisa menjadi sasaran stres dari orang tua.
Tips Untuk Orang Tua Selama Sekolah Online
Mau tidak mau, orang tua harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah online saat ini. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan solusi agar sekolah online tetap bisa berjalan efektif dan tidak menjadi sumber stres.
Tips pertama adalah ketahui jadwal sekolah anak. Dalam hal ini, pastikan jika anak tetap sekolah seperti biasanya di jam sekolah. Artinya, cegah mereka melakukan hal lain seperti main, menonton TV dan lainnya. Buat komitmen dengan mereka.
Selain itu, sediakan ruang yang nyaman untuk belajar. Dengan ruang yang nyaman, anak tentu bisa belajar dengan lebih baik. Jika perlu, sediakan ruang khusus untuk mereka. Anda bisa menempatkan produk air purifier dari Drew Care di ruang belajar anak. Produk ini selain membuat udara lebih sejuk, juga bisa menjadi alat pencegah paparan Covid-19 sehingga anak akan aman dan nyaman di rumah.
Nah, demikian beberapa ulasan terkait dampak negatif sekolah online dan juga tips yang bisa dilakukan orang tua. Semoga bermanfaat.