Dexamethasone merupakan obat yang kini seringkali digunakan oleh masyarakat sebagai obat yang ampuh untuk mengurangi gejala ketika terkena infeksi Covid-19. Pada awalnya, obat ini memiliki fungsi utama untuk mengatasi reaksi alergi, penyakit autoimun, dan peradangan yang diderita oleh seseorang. Dipenuhi oleh berbagai manfaat, obat ini hanya bisa dikonsumsi sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Lantas, apakah obat ini bisa digunakan untuk mengalahkan Covid-19?
Apakah Dexamethasone Itu?
Pada dasarnya, dexamethasone adalah sebuah obat yang mampu mengobati beberapa gangguan tertentu di dalam tubuh dan termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid. Karena termasuk dalam kategori obat resep, maka obat yang satu ini tidak bisa digunakan secara sembarangan begitu saja tanpa ada arahan dari dokter terlebih dahulu.
Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai dexamethasone yang bisa Anda ketahui:
- Obat ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
- Dapat diberikan pada ibu yang hamil atau sedang menyusui. Hanya saja, demi menghindari efek samping bagi janin maka ibu hamil pun disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat ini. Hal tersebut karena obat ini mampu diserap oleh ASI, sehingga apabila dokter tidak memperbolehkan maka lebih baik hindari penggunaan obat ini.
- Mampu mengobati masalah pernapasan, gangguan darah, masalah kulit atau mata.
- Biasanya diberikan oleh dokter untuk pasien yang sedang menjalani kemoterapi sehingga mereka tidak merasa mual atau ingin muntah.
Aturan Pakai dan Dosis Dexamethasone
Tidak ada aturan khusus bagi pasien yang ingin mengkonsumsi dexamethasone, sebab dosis pemberiannya tergantung dengan kondisi apa yang sedang diderita oleh pasien tersebut. Biasanya, dosisnya pun berbeda tergantung dengan bentuk obatnya, seperti:
- Bentuk Obat Tetes Mata
Bentuk obat dexamethasone dalam tetes mata biasanya digunakan oleh penderita yang mengalami masalah pada mata mereka seperti terjadi peradangan ataupun masalah lainnya. Bagi orang dewasa, dosis obat dengan bentuk ini yaitu satu tetes selama 4 hingga 6 kali setiap harinya.
- Bentuk Obat Tablet
Untuk obat berbentuk tablet biasanya dipakai apabila pasien menderita penyakit autoimun atau peradangan. Bagi anak-anak, dosisnya akan disesuaikan dengan respons dan tingkat keparahan yang mereka alami. Sedangkan bagi orang dewasa dosis maksimalnya yaitu 1,5 mg per harinya.
Tidak hanya itu, bentuk obat yang satu ini juga dipakai oleh penderita yang mengalami kondisi multiple sclerosis. Untuk dosis awalnya akan diberi 30 mg per hari dalam waktu 1 minggu, kemudian berubah menjadi 4 hingga 12 mg per hari dalam waktu 1 bulan.
Cara Tepat Mengkonsumsi Dexamethasone
Untuk mengkonsumsi dexamethasone yang benar juga harus disesuaikan dengan bentuk obatnya, beberapa caranya yaitu:
- Dexamethasone Tetes atau Salep Mata
Ketika ingin menggunakan obat ini, hindari menggunakan lensa kontak untuk menghindari kemunculan infeksi pada mata Anda. Namun, apabila dokter memperbolehkan maka gunakanlah obat ini setelah melepas lensa kontak, kemudian tunggu selama 15 menit lalu pakai kembali lensa kontak tersebut.
Untuk penggunaan normal, dongakkanlah kepala Anda lalu tarik kelopak mata bagian bawah. Hal tersebut penting agar tetesan tidak jatuh ke tanah. Setelah itu, pencet botol kemasan dengan pelan hingga tetesan obat tersebut menyentuh bola mata. Posisikan ujung obat agak jauh dari mata, dan setelah ditetesi jangan langsung berkedip agar obat bisa bereaksi terlebih dahulu.
- Dexamethasone Injeksi
Sesuai dengan namanya, obat yang satu ini juga bisa diberikan pada pasien dalam bentuk suntikan. Dokter akan menyuntikkan obat ini menuju ke sendi, otot, atau pembuluh darah yang biasanya berada di lengan atas sebelah kiri.
- Dexamethasone Sirup dan Tablet
Untuk dexamethasone yang berbentuk sirup dan tablet, maka waktu yang tepat untuk menggunakannya adalah ketika Anda sudah selesai makan. Dosisnya pun disesuaikan dengan kondisi, respons, dan usia yang dimiliki oleh pasien.
Gunakanlah sendok yang sudah ada di dalam kotak kemasan ketika ingin mengkonsumsi dexamethasone dalam bentuk sirup dan hindari memakai sendok makan biasa. Konsumsilah obat ini dalam jam yang sama untuk setiap hari.
Bolehkah Menggabungkan Dexamethasone dengan Obat Lain?
Karena obat ini termasuk obat yang cukup keras, maka tidak disarankan untuk menggabungkan dexamethasone dengan obat lainnya sebab dikhawatirkan akan memicu reaksi yang dapat menurunkan tingkat efektivitas obat. Selain itu, penggabungan tersebut juga menyebabkan beberapa efek seperti:
- Menurunkan tingkat praziquantel yang ada di dalam darah.
- Meningkatkan resiko pendarahan apabila digunakan bersamaan dengan warfarin.
- Menurunkan kadar hipokalemia jika dipakai bersama obat diuretik.
- Membuat saluran pencernaan mengalami pendarahan jika dipakai bersama aspirin.
Manfaat Dexamethasone untuk Melawan Covid-19
Tahukan Anda bahwa dexamethasone ini juga memiliki fungsi yang bermanfaat untuk membantu melawan Covid-19? Penyakit yang diakibatkan oleh virus corona ini mampu menghasilkan berbagai macam gejala seperti sesak napas, demam tinggi, pilek, dan batuk-batuk. Bahkan, pada beberapa kondisi tertentu pasien yang terinfeksi Covid-19 juga harus memakai alat bantu pernapasan seperti ventilator ketika alat pernapasan mereka sudah kewalahan.
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa dexamethasone mampu membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas untuk sedikit terbantu sehingga mereka bisa bernapas dengan lebih normal lagi. Meskipun begitu, dexamethasone bukanlah obat yang berperan sebagai antivirus, sehingga tidak ada bukti di mana obat ini mampu menangkal virus tersebut.
Meskipun begitu, obat ini tetap sering disarankan oleh dokter sebab mampu membantu pasien positif Covid-19 untuk merasa lebih nyaman dalam bernapas dan demam yang mereka alami pun bisa turun dengan lebih cepat. Sehingga, apabila dipakai sebagai obat sampingan, dexamethasone bisa dikatakan berhasil dalam mewujudkan hal tersebut.
Efek Samping Dexamethasone
Berikut ini adalah beberapa efek samping dari penggunaan dexamethasone yang kemungkinan bisa dialami oleh para penggunanya, seperti:
- Perut mengalami gangguan dan organ pencernaan kurang bisa berfungsi dengan optimal.
- Sakit kepala seperti pusing atau migrain.
- Pengguna akan merasa kesulitan ketika ingin tidur.
- Bagi pengguna perempuan, dexamethasone kemungkinan akan membuat siklus menstruasi mengalami perubahan .
- Berat badan pengguna kemungkinan akan semakin bertambah sehingga tidak cocok untuk pengguna yang ingin melakukan diet.
- Nafsu makan menjadi meningkat dan mampu mengkonsumsi makanan dalam porsi yang lebih banyak daripada sebelumnya.
- Demam
- Emosi menjadi berubah dalam kurun waktu yang lebih sering.
- Indra penglihatan mengalami gangguan tertentu.
- Tubuh pengguna menjadi lebih sering mengalami kelelahan.
- Tinja berubah warna menjadi hitam.
- Kejang-kejang
- Jantung sering berdebar dengan kencang.
drew
Apabila mengalami efek samping di atas, maka lebih baik segera hentikan penggunaan obat dexamethasone dan segera hubungi dokter atau ahli kesehatan terdekat sehingga kondisi Anda tidak berubah menjadi lebih buruk. Meskipun memiliki berbagai macam manfaat yang menguntungkan, namun obat yang satu ini juga tidak berarti aman secara sepenuhnya sehingga konsumsilah sesuai arahan dokter dan dengan dosis yang pas.