Mengenal Lebih Jauh Tentang SARS

SARS adalah nama untuk penyakit yang sempat menyebar pada berbagai negara pada awal tahun 2000-an silam. Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-associated coronavirus atau yang biasa disingkat sebagai SARS-CoV. Awalnya banyak yang menganggap SARS dan Covid-19 sebagai sebuah virus yang sama, namun ternyata keduanya sangat berbeda. Lantas, apakah SARS yang sebenarnya?

 

Gejala SARS Secara Umum

Hampir sama seperti Covid-19, penyakit ini juga menyebabkan adanya gangguan pada sistem pernapasan manusia. Gejalanya pun dapat bervariasi pada semua orang dan biasanya akan muncul selama 2 hingga 10 hari setelah seseorang sudah terinfeksi oleh virus tersebut. Berikut adalah gejala SARS yang umumnya sering ditemukan:

  • Penderita akan mengalami batuk-batuk
  • Nafsu makan menjadi menurun dan tidak ingin mengkonsumsi makanan apapun
  • Badan terasa menggigil
  • Otot terasa nyeri
  • Mual-mual dan perut pun senantiasa merasa ingin muntah
  • Demam dalam suhu yang cukup tinggi
  • Napas terasa sesak dan kesulitan untuk bernapas secara normal
  • Tubuh seringkali merasa kelelahan
  • Kepala terasa sakit dan sering pusing
  • Diare dan terjadi gangguan pada sistem pencernaan

 

Faktor Penyebab SARS

SARS dipercayai oleh para ahli kesehatan sebagai virus yang berasal dari luwak dan kelelawar. Setelah melalui proses mutasi, virus ini pun menjelma menjadi virus baru yang mampu menular dari hewan menuju manusia dan dari manusia menuju manusia lainnya. Masih tergolong dalam kelompok Coronavirus, tidak heran apabila penyakit mampu membuat penyakit pernapasan muncul pada para penderitanya.

Virus SARS ini mampu menyerang manusia dengan beberapa cara, yaitu:

  • Menggunakan alat minum dan makan yang sebelumnya digunakan oleh penderita SARS dan tidak dibersihkan terlebih dahulu dengan disinfektan.
  • Menghirup droplet atau percikan ludah secara tidak sengaja yang berasal dari penderita SARS yang sedang bersin ataupun batuk.
  • Menyentuh hidung, mata, atau mulut menggunakan tangan yang tidak steril dan sebelumnya sudah terpapar oleh droplet yang dimiliki penderita SARS.

 

Cara Mendiagnosis SARS

Ketika terkena infeksi virus ini, maka dokter akan dengan segera melakukan pemeriksaan fisik pada pasien secara menyeluruh, meliputi pemeriksaan organ vital. Tidak lupa, mereka juga akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan, gejala yang selama ini sudah dialami, dan apakah penderita pernah memiliki riwayat bepergian menuju wilayah yang terkena SARS.

Kemudian, dokter pun akan melakukan beberapa proses pemeriksaan lanjutan seperti:

  • Pemindaian

Pertama-tama, dokter akan melihat kondisi paru-paru yang dimiliki oleh pasien dengan melakukan rontgen pada dadanya. Dengan alat yang canggih tersebut, maka dokter bisa mendeteksi apakah terdapat tanda-tanda pneumonia pada paru-paru pasien tersebut. Selain rontgen, dokter juga terkadang akan melihat paru-paru dengan melakukan CT scan.

  • Tes RT-PCR

Sama seperti Covid-19, penyakit SARS ini juga harus diidentifikasi dengan tes RT-PCR terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti bahwa pasien memang benar-benar terinfeksi oleh SARS.

  • Tes Darah

Pasien akan diambil sampel darah dari dalam tubuhnya untuk kemudian diteliti secara lanjut di laboratorium. Tes ini dilakukan untuk mengetahui antibodi apa yang sudah dimiliki oleh tubuh ketika virus penyebab SARS sudah memasuki tubuh seseorang.

  • Kultur Dahak

Tidak hanya darah, dokter pun akan mengambil sampel lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan dan hidung pasien. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi mengenai keberadaan virus secara pasti pada sampel tersebut.

 

Mengenal Lebih Jauh Tentang SARS

 

Tips Mencegah Penularan SARS

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini, di antaranya yaitu:

  • Hindari kontak baik itu langsung maupun tidak langsung dengan orang lain meskipun itu dengan teman atau keluarga sekalipun.
  • Tutup hidung dan mulut menggunakan tisu ketika ingin bersih atau batuk, lalu segera buang tisu tersebut pada tempat sampah. Apabila tisu sudah habis, maka lakukan cara alternatif lain yakni dengan menggunakan siku ketika ingin bersin.
  • Rajin mencuci tangan dengan rutin, terlebih ketika sebelumnya memakai tangan ketika ingin menutup mulut saat batuk atau bersin dan setelah mengunjungi toilet.
  • Segera pergi ke IGD atau rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut.
  • Senantiasa gunakan sarung tangan dan masker terlebih ketika di sekitar ada orang lain yang sedang menunggu Anda sehingga resiko penularan pada orang tersebut pun bisa menjadi lebih diminimalisir.
  • Hindari membagi alat minum dan makan dengan orang lain, lalu cuci pakaian yang sebelumnya dipakai secara terpisah dengan pakaian orang lain.
  • Jangan bepergian menuju daerah endemik tempat SARS berkumpul. Apabila memang terpaksa harus berkunjung ke daerah tersebut, maka tetap terapkan protokol kesehatan yang benar dan hindari pusat keramaian agar tidak tertular penyakit tersebut

 

Komplikasi yang Ditimbulkan SARS

SARS memang termasuk ke dalam jajaran penyakit yang harus segera ditangani secara cepat sebab penyakit ini memiliki kemungkinan besar untuk menimbulkan beberapa komplikasi berbahaya yang mampu membuat penderita menjadi semakin tersiksa. Beberapa komplikasi tersebut di antaranya adalah:

  • Gagal jantung
  • Gagal napas
  • Gangguan ginjal
  • Pneumonia
  • Gagal hati

 

Metode Pengobatan SARS                                 

Untuk mengobati SARS, dokter dan ahli kesehatan akan menyarankan pasien untuk dirawat di dalam rumah sakit dan ditaruh pada ruangan isolasi agar tidak bergabung dengan pasien lainnya. Hingga kini, vaksin SARS masih dalam tahap penelitian sehingga belum ada cara efektif untuk menghindarinya. Biasanya, pasien yang diisolasi tersebut akan diberi obat-obatan berupa:

  • Kortikosteroid dalam dosis tinggi agar pembengkakan di paru-paru bisa berkurang.
  • Obat-obatan tertentu yang berguna untuk meredakan gejala yang dialami pasien.
  • Obat antibiotik yang mampu mengatasi terjadinya infeksi bakteri.
  • Obat antivirus agar perkembangan virus bisa semakin terhambat.

 

Kapan Waktu Tepat untuk Menghubungi Dokter

Waktu yang tepat untuk mengunjungi atau menghubungi dokter adalah ketika Anda mulai mengalami beberapa gejala SARS yang sudah dijelaskan sebelumnya, terlebih apabila Anda baru saja pulang setelah melakukan perjalanan menuju daerah endemik SARS di luar negeri. Hal tersebut penting untuk dilakukan sehingga kemungkinan Anda terkena gangguan komplikasi pun bisa semakin berkurang, sebab penyakit ini termasuk sangat merugikan apabila tidak segera memperoleh pengobatan yang tepat.

Apabila sudah berada di rumah sakit dan memperoleh arahan dokter, maka Anda akan segera melakukan tes tertentu dan tinggal mematuhi beberapa petunjuk serta obat yang sudah diberikan oleh dokter agar sistem imun Anda bisa semakin kuat untuk melawan virus yang bersarang di dalam tubuh Anda. Jika suhu tubuh sudah kembali normal, biasanya Anda akan diperbolehkan untuk pulang ke rumah namun jika suhu tubuh kembali naik maka Anda harus kembali ke rumah sakit.

 

Demikianlah informasi mengenai SARS yang dapat dijadikan sebagai ilmu tambahan pada masa di mana penyakit menular semakin bertebaran ini. Karena SARS dan coronavirus lainnya adalah penyakit yang sangat berbahaya, maka kita pun harus senantiasa mampu menjaga tubuh dari ancaman virus tersebut dengan memakai protokol kesehatan yang benar.

Related Products