Berbagai Istilah Baru Terkait Penanganan Corona di Indonesia

Berbagai Istilah Baru Terkait Penanganan Corona di Indonesia

Pada beberapa waktu belakangan, jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif semakin bertambah banyak dan diperkirakan lonjakan kasus ini tidak akan berhenti sampai waktu dekat. Karena itu, pemerintah pun berupaya untuk mencegah penyebaran virus ini dengan menerapkan beberapa kebijakan tertentu dan disertai istilah baru. Namun, mungkin masih banyak istilah baru yang belum terlalu familiar di masyarakat, untuk itu simaklah artikel berikut untuk mengetahui lebih jauh.

 

Pengertian Istilah Wabah, Pandemi, dan Epidemi

Jika memperhatikan berita yang tayang di televisi, pasti pernah mendengar mengenai istilah wabah dan pandemi yang seringkali disebutkan oleh para penyiar berita. Ketiga istilah tersebut meskipun memiliki makna yang hampir mirip, namun ada perbedaan mencolok di antara mereka. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua istilah tersebut:

  • Wabah

Wabah merupakan suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kejadian di mana terjadi suatu penyakit menular yang menyerang masyarakat. Jumlah masyarakat yang terkena penyakit tersebut melebihi keadaan yang umumnya lazim pada waktu tertentu, dan memiliki kemungkinan besar untuk memberi dampak buruk pada sektor masyarakat.

  • Pandemi

Pandemi yaitu penyebaran suatu penyakit menular yang terjadi dalam skala global atau seluruh dunia, yang mana hal ini tentu saja sangat merugikan sebab sebagian besar masyarakat di dunia masih belum memiliki kekebalan yang membantu mereka melawan penyakit tersebut. Penyakit virus seperti Corona adalah contoh terkini dari pandemi ini.

  • Epidemi

Berbeda dengan pandemi, epidemi merupakan penyebaran penyakit yang skala penularannya hanya terjadi pada suatu daerah dan jumlah kasusnya bisa diperkirakan dengan cukup mudah oleh pihak medis. Karena itulah, proses pembasmian virusnya bisa terjadi dengan sedikit cepat daripada pandemi.

 

Istilah untuk Tindakan Pencegahan Penularan Covid

Menurut WHO atau World Health Organization, ada beberapa cara utama yang bisa diterapkan untuk mencegah terjadinya penularan Corona ini. Beberapa tindakan tersebut adalah:

  1. Quarantine & Isolation

Istilah pertama yang digunakan untuk mencegah Corona agar semakin menyebar adalah quarantine & isolation. Dalam bahasa Indonesia sendiri, keduanya bisa disebut sebagai karantina dan isolasi yang dilakukan terhadap pasien yang menunjukkan gejala Covid maupun yang sudah terkonfirmasi positif agar mereka hanya berada di satu tempat saja dan tidak menularkan virusnya.

  1. Flattening the Curve

Pelandaian kurva yang seringkali disebut oleh Satgas Covid diambil dari istilah flattening the curve, sebuah istilah yang digunakan oleh para ahli epidemiologi untuk menekan laju penyebaran penyakit menular. Pelandaian tersebut bisa dilakukan dengan melakukan isolasi dan karantina seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

  1. Social Distancing

Pembatasan sosial adalah istilah yang dipakai agar masyarakat mampu menjaga jarak mereka dengan orang lain ketika berada di tempat publik sebab virus mampu menyebar lewat udara maupun benda yang sudah tersentuh oleh pasien positif. Dengan melakukan social distancing, diharapkan masyarakat dapat beraktivitas dengan normal namun tetap waspada dengan virus tersebut.

  1. Lockdown

Lockdown atau yang sering disebut sebagai karantina wilayah adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk membatasi pergerakan penduduk pada suatu wilayah tertentu seperti menutup akses keluar atau masuk wilayah tersebut. Hal ini diterapkan agar penyebaran penyakit bisa terkontrol dan masyarakat pun harus tetap diberi bantuan sosial oleh pemerintah.

 

Istilah untuk Pengelompokan Pasien

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk mengelompokkan pasien, seperti:

  • OTG (Orang Tanpa Gejala)

Terkadang, ada seorang pasien positif yang sebelumnya tidak merasakan gejala umum ketika terinfeksi Corona, dan orang tersebut dikategorikan sebagai OTG. Meskipun tidak mengalami gejala Covid, namun orang tersebut tetap diwajibkan untuk melakukan isoman di dalam rumah selama kurang lebih 2 minggu dan dipantau oleh petugas setempat.

  • ODP (Orang dalam Pemantauan)

Pasien yang berada pada kategori ODP akan mengalami beberapa gejala umum Covid namun hanya salah satu saja seperti sesak napas, batuk, atau sakit tenggorokan saja. ODP harus melakukan isoman di rumah dan dipantau oleh petugas selama 2 minggu dan harus tetap memakai formulir khusus.

  • PDP (Pasien dalam Pengawasan)

PDP adalah kategori pasien positif Covid yang menunjukkan gejala gangguan pernapasan atau demam, dan mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit. Mereka pun akan dipantau oleh orang lain yang dekat dengan pasien dan akan diperiksa di dalam laboratorium selama beberapa kali.

 

Pengertian Herd Immunity

Istilah ini cukup ramai berkembang di lini masa pada tahun lalu dan masih berlanjut hingga saat ini. Herd immunity sendiri bisa diartikan secara istilah sebagai ‘kekebalan kelompok’. Istilah ini dipakai sebagai cara yang dilakukan agar masyarakat mampu memiliki kekebalan imun setelah diberi vaksin dalam jumlah yang banyak.

Setelah diberikan vaksin, maka kekebalan alami yang dimiliki oleh sebagian besar orang pun mampu membantu mereka untuk segera sembuh dari ancaman Covid. Pada saat ini, upaya untuk mencapai herd immunity sedang dilakukan dengan intensif agar masyarakat bisa segera memiliki imun yang kebal.

 

Istilah Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Lonjakan Covid

Karena jumlah kasus yang semakin mengalami lonjakan tinggi dan dikhawatirkan akan menjadi tidak terkendali, maka pemerintah menerapkan beberapa kebijakan yang digunakan agar lonjakan tersebut bisa segera diatur kembali. Istilah untuk kebijakan tersebut yaitu:

  1. PPKM

PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat adalah sebuah istilah yang dipakai agar masyarakat bisa mengurangi aktivitas mereka sehari-hari dan berada di dalam rumah secara lebih sering. Masyarakat pun akan diberi sanksi tertentu apabila tidak mematuhi aturan pemerintah tersebut.

Akhir-akhir ini, pemerintah pun menerapkan PPKM Darurat pada wilayah Jawa sebab lonjakan kasus yang semakin naik dan harus ada langkah tertentu untuk mengatasi hal itu. PPKM Darurat dilaksanakan selama kurang lebih 3 minggu agar terjadi pelandaian kurva sehingga proses penyebaran virus pun bisa ditekan dengan lebih keras lagi.

  1. PSBB

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan sebelumnya, maka penerapan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar pun dilakukan agar daerah tertentu mampu mengontrol laju penularan Covid yang ada di daerah tersebut. Selama PSBB berlangsung, maka pemerintah daerah pun memiliki kewenangan untuk melakukan beberapa hal seperti:

  • Pembatasan kendaraan umum atau transportasi pribadi
  • Pembatasan kegiatan bersifat keagamaan
  • Pembatasan kegiatan dengan tema sosial atau budaya
  • Meliburkan tempat kerja, sekolah, atau universitas
  • Membatasi fasilitas atau kegiatan yang dilakukan di tempat umum
  • Membatasi kegiatan lain yang berkaitan dengan aspek keamanan dan pertahanan

 

Semua istilah di atas adalah istilah yang harus diketahui oleh semua warga masyarakat sehingga kita tidak akan ketinggalan dengan informasi yang sudah beredar pada beberapa waktu belakangan. Dengan mengetahui istilah tersebut, maka Anda dan kita pun bisa ikutan mengedukasi beberapa orang di sekitar agar semakin taat peraturan dan kebijakan yang diterapkan sehingga penyebaran Covid pun bisa segera terkendali lagi.

 

Kembali ke blog