Istilah Kasus dalam Covid-19 untuk Kewaspadaan

Istilah Kasus dalam Covid-19 untuk Kewaspadaan

Dalam penanganan yang dilakukan tentang paparan virus Covid-19, pemerintah Indonesia memberikan beberapa istilah kasus dalam Covid-19. Istilah tersebut tentu digunakan untuk membuat semacam klasifikasi dari kondisi pasien dan juga paparan yang terjadi. Dengan adanya klasifikasi yang tepat, maka penanganan pun nantinya bisa dilakukan dengan maksimal pula.

Di samping itu, pengetahuan masyarakat tentang istilah pada kasus paparan Covid-19 adalah hal yang cukup penting. Dengan beberapa pemahaman terkait istilah tersebut, nantinya masyarakat juga bisa meningkatkan kewaspadaan mereka agar terhindar dari ancaman Covid-19.

Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa istilah penting terkait kasus Covid-19 yang terjadi serta ciri yang dijadikan sebagai batasan. Apa saja istilah yang dimaksud tersebut? Simak ulasan selengkapnya!

 

Berbagai Istilah Dalam Kasus COVID-19

Ada cukup banyak istilah yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi kasus Covid-19 yang bisa dikatakan cenderung terus bertambah saat ini. Sebagaimana disinggung sebelumnya, dengan mengetahui beberapa istilah tersebut, maka nantinya Anda bisa melakukan pencegahan dengan lebih optimal.

Beberapa istilah dalam kasus Covid-19 yang digunakan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kasus suspect

Istilah pertama yang digunakan dalam penanganan kasus Covid-19 di Indonesia adalah suspect. Seseorang dikatakan masuk dalam kategori ini jika ia mengalami beberapa kriteria atau batasan kasus ini. Kriteria yang dimaksud adalah:

  • Mengalami beberapa gejala sebagaimana yang ditimbulkan ISPA atau infeksi saluran pernapasan, seperti demam yang cukup tinggi hingga mencapai lebih dari 38 derajat celcius. Selain itu, pasien juga bisa mengalami gejala lainnya seperti batuk, sesak nafas, pilek yang tak kunjung reda serta sakit pada bagian tenggorokan.
  • Memiliki riwayat melakukan kontak erat dengan orang lain yang masuk dalam status probable atau justru yang sudah dikonfirmasi menderita dan mengalami paparan Covid-19 setidaknya selama 14 hari terakhir,
  • Mengalami masalah yang cukup serius pada saluran pernapasan ditandai dengan gejala berat ISPA dan menjalani perawatan yang cukup intensif di rumah sakit meskipun tidak ada penyebab yang spesifik.

Jika seseorang mengalami beberapa hal di atas, maka ia bisa dikatakan suspect Covid-19. Nantinya, ia akan mendapatkan pengetesan untuk memastikan kondisi tubuhnya.

  • Kasus probable

Probable adalah istilah kedua yang digunakan pemerintah Indonesia untuk melakukan klasifikasi pada penderita Covid-19. Apa yang dimaksud dengan kasus probable adalah seseorang yang masuk dalam kategori suspect namun memiliki gejala ISPA yang cenderung berat, mengalami gagal napas atau meninggal dunia namun belum ada pemeriksaan lanjutan yang mengonfirmasi bahwa ia terkena paparan Covid-19.

Oleh karenanya, pada kasus tersebut nantinya akan dilakukan pengambilan sampel dahak dari tenggorokan atau swab. Langkah ini dilakukan untuk mengonfirmasi keadaan sesungguhnya apakah seseorang tersebut terpapar Covid-19 atau tidak.

Istilah Kasus dalam Covid-19 untuk Kewaspadaan

  • Kasus konfirmasi

Kasus konfirmasi merupakan istilah lain yang digunakan dalam klasifikasi penderita Covid-19. Dari pengertiannya, kasus konfirmasi adalah keadaan di mana seseorang sudah dikonfirmasi bahwa ia terkena paparan Covid-19.

Status tersebut diberikan setelah seseorang yang bisa jadi mengalami beberapa gejala awal seperti batuk, pilek, nyeri, gatal di tenggorokan dan lainnya, melakukan pengetesan. Umumnya, tes yang digunakan untuk menyatakan konfirmasi tersebut adalah tes PCR dengan pemeriksaan sampel di laboratorium.

Pengetesan ini tentu saja penting karena setelahnya, pasien Covid-19 bisa langsung mendapatkan tindakan pertolongan agar kondisinya segera membaik. Selain itu, jika ia sudah dikonfirmasi Covid-19, maka ia harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Perlu diketahui, kasus konfirmasi bisa terjadi pada seseorang meskipun tanpa gejala. Oleh karenanya, Anda sebagai individu harus senantiasa berhati-hati terutama jika bergaul dengan orang lain di luar rumah.

  • Kontak erat

Kontak erat adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan seseorang yang melakukan beberapa jenis kontak secara langsung dengan seseorang yang terkena paparan Covid-19. Dalam hal ini, seseorang yang melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19 akan masuk dalam klasifikasi kasus probable.

Namun, jika kemudian hasil tes menunjukkan jika ia juga terkena paparan Covid-19, maka statusnya akan berubah menjadi konfirmasi. Oleh karenanya, Anda sangat disarankan untuk senantiasa menjaga jarak saat berada di luar rumah dengan jarak aman minimal 1 meter.

  • Pelaku perjalanan

Pelaku perjalanan adalah istilah yang diberikan untuk seseorang yang melakukan perjalanan dari wilayah yang terkena dampak paparan Covid-19, terutama zona merah. Seseorang yang melakukan perjalanan tersebut nantinya akan diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk memastikan jika ia dalam kondisi sehat dan bebas Covid-19.

  • Discarded

Discarded merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terpapar Covid-19. Dalam hal ini, status awal dari seseorang tersebut adalah suspect Covid-19. Hanya saja, hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan menunjukkan hasil negatif meskipun sudah dilakukan pengetesan sebanyak 2 kali dengan jeda pemeriksaan 2 hari.

Umumnya, istilah ini digunakan bagi pelaku perjalanan ataupun seseorang yang terpapar Covid-19 dan telah menyelesaikan masa isolasi mandiri selama 14 hari. Jika status discarded sudah didapatkan, maka bisa dikatakan jika seseorang tersebut bebas dari Covid-19 dan sudah dalam keadaan sehat.

  • Selesai isolasi

Isolasi mandiri adalah metode yang dilakukan untuk memastikan jika seseorang tidak terpapar Covid-19 dan sehat. Adapun istilah selesai isolasi diberikan pada seseorang yang memenuhi beberapa kriteria, seperti:

  • Ia merupakan seseorang yang dikonfirmasi terkena paparan Covid-19, tetapi tidak memiliki gejala dan sudah melakukan isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak hasil tes PCR menunjukkan hasil positif Covid-19.
  • Ia memiliki statis probable atau konfirmasi paparan Covid-19 dengan beberapa gejala, tetapi tidak melakukan tes PCR. Status selesai isolasi bisa didapatkan setelah ia melakukan isolasi mandiri selama 10 hari dihitung dari gejala Covid-19 pertama kali muncul dan telah sembuh dari gejala tersebut minimal dalam waktu 3 hari.
  • Ia awalnya termasuk kasus probable atau konfirmasi dan memiliki beberapa gejala Covid-19 serta sudah menjalani pemeriksaan satu kali dengan hasil negatif dan tidak menunjukkan adanya gejala demam dan gangguan pernapasan lain selama minimal 3 hari.

Jika status selesai isolasi tersebut didapatkan, maka seseorang sudah dinyatakan sehat dan bebas Covid-19. Hanya saja, ia tetap harus menerapkan protokol kesehatan sebagaimana dijadikan metode pencegahan Covid-19 oleh pemerintah.

Nah, beberapa poin di atas adalah beragam istilah yang perlu diketahui perihal Covid-19. Tentu saja, Anda tidak cukup hanya mengetahui istilah tersebut. Peran aktif dalam upaya pencegahan adalah hal yang sangat penting agar paparan virus tidak semakin memburuk.

Oleh karenanya, selain memahami beberapa istilah kasus dalam Covid-19 di atas, terapkan gaya hidup sehat, terutama saat di rumah. Untuk pencegahan yang lebih optimal pada virus, Anda bisa menggunakan produk Drew Care Air Purifier yang secara maksimal mampu membunuh virus yang ada pada udara dengan cepat. Semoga bermanfaat.

Kembali ke blog