Mengenal Lockdown yang Marak di Tengah Pandemi Corona

Mengenal Lockdown yang Marak di Tengah Pandemi Corona

Kasus pasien yang positif terinfeksi virus Corona pada akhir-akhir ini semakin mencuat sehingga perlu langkah yang paling tepat agar penyebaran virus tersebut bisa semakin terkendali. Karena itulah, masyarakat pun bersikeras menuntut pemerintah beserta aparat untuk menerapkan lockdown agar jumlah kasus positif itu bisa semakin ditekan. Lantas, apa makna sebenarnya dari lockdown tersebut?

 

Pengertian Lockdown

Istilah lockdown sudah seringkali digunakan sebagai suatu cara yang ditempuh untuk menekan penyebaran virus atau infeksi agar masyarakat semakin aman. Meskipun begitu, hingga kini masih belum ada definisi yang pasti mengenai lockdown sebab semua negara memiliki protokol atau cara tersendiri yang diterapkan pada tempat masing-masing.

Umumnya, suatu tempat yang menerapkan lockdown akan menutup akses masuk dan keluar dari tempat tersebut sehingga tidak ada orang dari luar yang bisa melewati tempat tersebut. Lalu, semua kegiatan sekolah, ibadah, maupun perkantoran pun akan dinonaktifkan secara sementara dan masyarakat pun tidak diperbolehkan berkumpul dalam keramaian atau keluar dari rumah.

 

Perbedaan Lockdown dengan PSBB dan PPKM

Pemerintah Indonesia sendiri selama ini jarang menggunakan istilah lockdown untuk menetapkan kebijakan dan justru menggunakan istilah PSBB dan PPKM. Meskipun begitu, ketiganya memiliki arti yang cukup mirip dan belum ada perbedaan yang signifikan pada semua istilah tersebut. Akan tetapi, berikut ini adalah arti dari PSBB dan PPKM beserta hal yang membuat mereka cukup berbeda dengan lockdown.

  • PSBB

Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan kepanjangan dari PSBB dan sudah diterapkan sejak tahun lalu. Istilah ini merujuk pada kebijakan yakni mengurangi kegiatan publik, dan mengurangi jumlah pengendara yang ingin keluar maupun memasuki daerah tertentu yang masih termasuk ke dalam zona merah.

Meskipun begitu, masyarakat tetap diperbolehkan untuk keluar dari rumah mereka masing-masing untuk melakukan beberapa kegiatan seperti memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Mereka pun diwajibkan untuk memakai protokol kesehatan dan akan diberi denda apabila tidak memenuhi hal tersebut.

  • PPKM

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM sudah sejak awal bulan Juli lalu diterapkan oleh pemerintah Indonesia. PPKM diberlakukan di Indonesia, sebab laju peningkatan kasus positif sudah melebihi batas yang tidak diperkirakan sebelumnya dan dikhawatirkan kasus tersebut akan semakin menyebar hingga menjadi tidak terkendali.

Untuk itu, penerapan kali ini yakni melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan yang berpotensi tinggi menyebarkan virus tersebut sehingga banyak dari masyarakat yang harus merelakan toko atau bisnisnya ditutup untuk sementara. Kegiatan transportasi pun juga semakin diperketat dan tidak boleh mengunjungi kota lain selama PPKM tersebut berlangsung.

 

Tujuan Diterapkannya Lockdown

Pada dasarnya, lockdown dilakukan untuk mencegah penyebaran virus agar tidak semakin marak dan menyerang masyarakat luas. Pemerintah yang melakukan lockdown harus turut serta memenuhi kebutuhan pokok yang diperlukan oleh masyarakat baik itu dalam bentuk dana ataupun makanan sehingga mereka pun tidak kesulitan ketika harus berada di dalam rumah selama beberapa waktu.

Lockdown memiliki tujuan yang hampir sama dengan PPKM ataupun PSBB, yakni sama-sama ingin menjaga ketertiban masyarakat agar virus tersebut tidak semakin ganas. Kini, karena ada varian Covid baru yang sangat berbahaya dan lebih mematikan daripada virus yang sebelumnya. Untuk itu penerapan karantina ini pun sangat penting untuk dilakukan.

 

Dampak Lockdown bagi Masyarakat

Meskipun lockdown memiliki tujuan yang baik, namun masyarakat akan merasakan dampak yang cukup merugikan sebab mereka harus mengalami kerugian dan kesulitan tertentu. Beberapa dampak lockdown yang akan dirasakan oleh masyarakat yaitu:

  1. Dampak Ekonomi

Dampak paling menonjol yang dirasakan oleh masyarakat tentu saja pada bidang ekonomi. Sebab, mereka diharuskan untuk berdiam diri di dalam rumah dan tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan apapun selama mereka berada pada masa lockdown. Apabila berada di rumah saja maka mereka tidak bisa mendapatkan uang apapun sebab penghasilan mereka tergantung pada bisnis dan pekerjaan yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, tidak hanya ekonomi masyarakat saja yang terkena dampaknya namun ekonomi negara pun juga akan terkena kerugian. Kegiatan produktif dan proses jual beli yang terhambat akan membuat mata uang negara memiliki nilai yang semakin turun sehingga harga barang pun akan semakin naik dan membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  1. Dampak Sosial

Karena ekonomi masyarakat semakin memburuk, hal ini juga akan berdampak pada bidang sosial sebab kebutuhan pokok merupakan hal krusial yang harus dipenuhi sehingga masyarakat bisa hidup dengan nyaman. Apabila ekonomi masyarakat tidak segera membaik, maka dikhawatirkan hal tersebut akan memberikan dampak terhadap kenaikan tingkat kriminalitas di dalam masyarakat.

Masyarakat yang ekonominya sudah memburuk dan tidak mampu menggunakan cara apapun untuk memenuhi kebutuhannya cenderung akan melakukan berbagai macam cara untuk mencapai hal tersebut sehingga mereka pun masih bisa hidup. Karena itulah, tidak mengherankan apabila jumlah kriminalitas seperti pencurian semakin marak terjadi pada saat ini.

Tingkat pencurian yang tinggi membuat masyarakat merasa was-was dan ketakutan untuk melakukan kegiatan apapun. Untuk itu, perlu bantuan yang cukup agar masyarakat bisa merasa aman dan tidak merasa ketakutan lagi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Dampak Psikologi

Tidak hanya bidang sosial dan ekonomi saja, masyarakat yang terpaksa berada di dalam rumah pun cenderung akan mengalami perubahan psikologi yang cukup signifikan. Sebab mereka tidak bisa berhubungan dengan orang terdekatnya dan hanya bisa mengandalkan internet beserta alat-alat elektronik agar pikiran mereka bisa senantiasa tenang.

Tingkat masyarakat yang depresi dan mengalami masalah dalam kesehatan mental juga semakin marak ketika lockdown diterapkan. Pada kasus yang cukup serius, masyarakat pun akan mengalami penurunan daya tahan tubuh secara drastis dan mengalami stres yang berat.

 

Apakah Lockdown termasuk Efektif?

Meskipun lockdown belum diterapkan di Indonesia, namun ternyata negara asing yang sudah menerapkan kebijakan ini telah memperoleh hasil yang cukup menguntungkan. Setelah beberapa bulan diterapkannya lockdown, kota Wuhan yang berada di Tiongkok mengumumkan hasil yang cukup membanggakan sebab tidak ada kasus baru yang ditemukan pada kota tersebut.

Tidak hanya Tiongkok saja, namun negara lain pun juga telah merasakan keuntungan yang didapat setelah menerapkan lockdown tersebut. Akan tetapi, ada pula negara lain yang sudah menerapkan lockdown sejak lama namun tingkat kasus positif masih saja banyak dan justru kurang terkendali meskipun masyarakat sudah membatasi kegiatan mereka sehari-hari.

 

Nah, itulah beberapa informasi mengenai lockdown yang bisa diketahui. Karena kebijakan ini masih menuai pro dan kontra, tentu tidak mengherankan apabila pemerintah masih belum berupaya untuk menerapkan hal tersebut. Meskipun begitu, efek samping yang positif dari lockdown juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja sebab kebijakan ini telah terbukti beberapa kali cukup ampuh dalam upaya untuk menanggulangi proses penyebaran virus Covid-19.

 

Kembali ke blog