Perhatian masyarakat terhadap polusi tanah barangkali tidak sebesar polusi udara. Padahal, tanah adalah bagian tak terpisahkan dari hidup ini meski memang Anda tidak berinteraksi langsung dengannya kecuali untuk berpijak. Namun, sadarkah bahwa tanaman yang Anda konsumsi setiap harinya tumbuh di tanah? Artinya, efek polusi tanah bisa mengenai manusia lewat makanannya.
Bagaimana Dampak Polusi Tanah pada Kesehatan?
Apakah polusi tanah akan memberi dampak buruk pada kesehatan Anda? Untuk informasi lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini berdasarkan tinjauan dr. Allert Benedicto Ieuan Noya:
1. Leukimia dan kanker sel darah yang lain bisa meningkat
Tingkat keparahan leukemia atau kanker sel darah yang lain bisa mengalami peningkatan jika seseorang sering terpapar benzene berkonsentrasi tinggi, salah satu zat polutan tanah.
2. Risiko kanker dan gangguan hormon atau sistem saraf meningkat
Siapa yang tidak tahu apa itu pestisida dan herbisida? Zat yang kerap terdengar dalam dunia pertanian. Bagaimana jika seseorang sering mengonsumsi keduanya dalam waktu lama dan berkelanjutan?
Orang tersebut lantas akan mengalami gangguan sistem saraf atau hormon, dan bahkan kanker. Itulah mengapa pemanfaatan pestisida atau yang semisalnya di sektor pertanian telah dibatasi.
3. Risiko terkena penyakit kanker kulit, diabetes, kardiovaskular, dan paru-paru cukup tinggi
Tingginya risiko terkena penyakit diabetes, kardiovaskular, kanker kulit, dan paru-paru akibat zat arsenik yang biasanya terdapat pada polusi tanah. Ini bisa terjadi saat kontaminasi terjadi secara berkepanjangan.
4. Peningkatan gangguan ginjal dan hati
Ginjal dan hati sebagai organ penting dalam tubuh manusia berisiko terkena gangguan jika tercemar paparan timbal.
5. Kerusakan fungsi imun tubuh dan saraf
Tak hanya itu, imun tubuh dan saraf bisa mengalami kerusakan saat terkontaminasi merkuri secara terus-menerus.
Bahaya yang muncul akibat terjadinya polusi pada tanah tak perlu diragukan lagi, itu merupakan sebuah keniscayaan. Tinggal menunggu waktu saja bagi manusia untuk merasakan dampak buruknya secara nyata jika tak segera mengambil langkah demi mengatasi hal tersebut.
Lebih jauh, polusi tanah bahkan bisa memicu kematian jika intensitasnya tinggi. Kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh polutan bukanlah sesuatu yang bisa dipandang remeh. Harapannya masyarakat lebih aware terhadap kondisi bumi ini.
Apa Itu Polusi Tanah dan Bagaimana Indikasinya?
Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang polusi tanah, apa definisinya dan bagaimana indikasinya, Anda perlu menyimak informasi berikut:
1. Definisinya
Polusi tanah merupakan suatu keadaan ketika konsentrasi polutan di dalam tanah cukup tinggi hingga mampu memicu dampak buruk bagi kehidupan, mulai dari manusia, hewan tumbuhan, dan terutama ekosistem di darat.
Saat tanah tercemar, tak hanya bencana perubahan iklim dan pemanasan global, tetapi bahkan satwa pun bisa punah, serta masalah lingkungan terus bermunculan selama beberapa dekade terakhir.
Tak dapat dimungkiri, polusi tanah ini berhubungan erat dengan pencemaran udara dan air. Pasalnya, saat kedua unsur penting dalam hidup itu mengandung polutan, maka bisa merasuk ke dalam tanah. Misalnya, melalui endapan limbah cair atau padat di atas tanah.
2. Indikasinya
Setidaknya ada tiga indikasi yang dapat dijadikan acuan untuk menilai apakah tanah mengalami pencemaran atau tidak, di antaranya yaitu indikator biologi, fisik, dan kimia.
Pada indikator biologi, yang dipertimbangkan adalah keberadaan cacing tanah sebagai penentu kesuburan tanah. Jika tanah subur, pastinya tidak ada kandungan polutan yang melampaui ambang batas.
Untuk indikator fisik, yang dinilai adalah kedalaman lapisan di atas tanah, warna, kepadatan, endapan, serta teksturnya. Sementara indikator kimia merujuk pada salinitas, kadar pH, zat radioaktif, kandungan logam berat dan senyawa kimia organik, serta kandungan nitrogen.
3. Ciri spesifiknya
Tanah yang tercemar biasanya tidak subur, di mana kadar pH melebihi 8 (basa) atau kurang dari 6 (asam), aromanya pun busuk. Kemudian, teksturnya kering, terdapat kandungan logam berat dan sampah anorganik. Bagaimanapun juga, tanah yang normal bebas dari kondisi mencemaskan tersebut.
Apa Saja Polutan Tanah?
Barangkali, Anda mulai bertanya-tanya, lalu apa dari mana sebenarnya polusi tanah berawal? Mengetahui jenis polutan tanah setidaknya bisa membantu Anda turut berkontribusi terhadap pencegahan polusi. Karena itu, berikut ini secara ringkas beberapa bahan yang membuat tanah tercemar:
1. Limbah padat
Biasanya, limbah ini muncul dari aktivitas industri, pada pabrik-pabrik yang umum ditemukan di banyak kota. Contohnya, besi tak terpakai dan material bekas produksi.
2. Limbah cair
Masih berasal dari aktivitas pabrik, di mana perkembangan industri memang sulit dipisahkan dari penggunaan zat kimia berbahaya. Zat-zat tersebut selain menimbulkan polusi tanah, juga sangat bisa membuat air di dalam tanah dan permukaannya menjadi tercemar.
3. Limbah anorganik dan organik
Limbah organik sebenarnya dapat diuraikan oleh mikroorganisme tanah secara alami, tetapi untuk jumlah yang berlebih, itu bisa berakhir mencemari tanah. Misalnya, tanah di lokasi akhir pembuangan sampah.
Sementara itu, limbah anorganik sulit dan butuh waktu yang sangat lama bahkan bisa sampai ribuan tahun agar terurai. Itulah kampanye pengurangan pemakaian plastik terus digalakkan oleh pemerintah. Pasalnya, plastik adalah contoh sampah anorganik yang paling sulit diuraikan oleh alam.
4. Bencana alam
Bencana alam ternyata juga punya kontribusi terhadap polusi tanah, di samping ulah manusia sendiri tentunya. Misalnya, kandungan tanah mengalami perubahan akibat terjadi tsunami atau banjir.
Bagaimana Klasifikasi Penyebab Polusi Tanah?
Jika diklasifikasikan, Anda akan menemukan bahwa ada dua kelompok polutan yang menyebabkan polusi tanah:
1. Polutan tidak alami
Biasanya, polutan tidak alami erat kaitannya dengan aktivitas manusia seperti pabrik. Penggunaan material beracun, baik yang mudah maupun sulit terurai bisa memicu perubahan struktur tanah. Perubahan itu lebih seringnya bersifat buruk, misalnya memakai pestisida terus-menerus di sektor pertanian.
2. Polutan alami
Polutan alami sebagaimana namanya, ini di luar ulah manusia dan umumnya berbentuk bencana alam. Alam sendiri ternyata bisa menumpuk banyak zat kimia beracun dalam satu lokasi di waktu yang sama.
Misalnya, kejadian di gurun Atacama, Chile, di mana keberadaan penumpukan garam perklorat membuat tanah di area itu tercemar.
Bagaimana Tindakan Tepat untuk Mengatasi Polusi Tanah?
Tampaknya penggunaan bahan kimia sulit dipisahkan dari kehidupan. Pada akhirnya, manusialah yang harus pandai mengontrol dan mengatur pemanfaatan bahan-bahan tersebut agar tidak merusak alam. Untuk itu, berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan guna membantu menangani polusi tanah:
1. Reboisasi
Menanam pohon bisa membantu mengatasi polusi tanah walau butuh waktu yang lama. Namun, pepohonan akan membuat tanah lebih subur, pun udara jadi segar.
2. Mekanisme 3R
Reduce, Reuse, and Recycle (3R) adalah tindakan mengolah dan memilah sampah sesuai tipenya, kemudian memetakan mana yang sekiranya dapat Anda olah lagi atau buang saja.
3. Gunakan produk eco friendly
Meski ini tampak sepele, tapi pemakaian produk ramah lingkungan akan membantu meminimalkan kerusakan yang ada. Misalnya, membeli pembalut kain, korek telinga berbahan kayu atau bambu, dan sebangsanya.
DREW Air Purifier (@drewcare.id) • Instagram photos and videos
Sesungguhnya, yang bertanggung jawab menjaga lingkungan adalah manusia, dan Anda, bisa mulai dari diri sendiri. Untuk melengkapi perjuangan ini, Drew hadir dengan kualitas terbaiknya, sebuah air purifier yang akan memperbaiki kualitas udara di rumah. Tentu saja, selain menyiapkan makanan sehat Anda sendiri. Butuh informasi terlengkap? Klik drewcare.id dan raih manfaatnya!